berawal dari aktivitas berbelanja kebutuhan anak melalui internet , lama-lama kepikiran kenapa nggak mencoba jualan juga ya , kayaknya kok menyenangkan. Well, bulan Desember 2009 akhirnya launching Butik Anak Prashanda yang menjual baju anak-anak. Produk yg dijual adalah hasil googling yg aku beli dengan harga grosir secara online, trus aku foto dan diupload di FB. Setelah satu bulan berjalan dan progressnya naik, aku coba tambah item dagangan yg lain yaitu perlengkapan bayi dan anak-anak. Sampai akhirnya di tengah aktivitas olshop berjalan, wawasan mengenai dunia OS ini bertambah karena sering berinteraksi dengan banyak supplier dan alhamdulillah banyak ilmu dari pengalaman mereka yg berharga yg bisa aku ambil.
pelajaran pertama: untuk memulai sesuatu dan menjalaninya dengan senang hati, insyaallah akan makin bertambah pula wawasan kita
Trus sampe pada akhirnya secara tidak sengaja aku nemu suppliernya supplier yg jual baju branded anak dan selang beberapa hari kemudian malah nemu beberapa suplier besar tangan pertama (dulu, karena masih belum lama ngerti bisnis, hal seperti itu WOW banget buat aku hahahaha , kalo sekarang sih sudah sangat sangat biasa). Nah pada saat itu , setelah tau tempat ambil barang dengan harga tangan pertama, aku lebih percaya diri krn berasa naik tingkat dari seller biasa jadi supplier hahahahaha (*ketawa lebay*) h
hmmmm dan beneran loh, jadi agak-agak terkenal gitu deh sebagai suplier baju anak merk X, Y, Z di area bekasi karena aku nyebar iklan di kaskus, toko bagus dll sebagai suplier baju anak branded merk tertentu. Selain reseller online, reseller offline yang datang ke rumah juga makin banyak. Sampai akhirnya transaksi offline jauh di atas transaksi online. Yg awalnya online 80% offline 20% , sekarang jadi kebalikannya. Wow, lebih nyante karena proses transaksi dan puteran modal jd lebih cepat. Reseller offline yang datang ke rumah setiap minggu nya berasal dari Jabodetabek, Karawang, Cikarang, Cilegon , Serang, sampai Bukit Tinggi ^_^ . Omset meningkat tajam hampir menembus 100juta per bulan dgn margin 15% . Untuk penjualan grosir, margin yg diatur memang tidak bisa tinggi. Yang penting punya pelanggan loyal.
pelajaran ke dua: menjalani 'pelajaran pertama' secara kontinyu membuat kita mendapatkan pelajaran 'ke dua' (*quote yg aneh*)
![]() |
lautan stok baju anak di rumah |
beberapa bulan kemudian, aku mencoba peruntungan membuka outlet di Hypermall (Giant Bekasi) lantai dasar dengan sewa 2juta per bulan dan menggaji 1 orang SPG. Tapiiiiiii...cuma bertahan 1 bulan ^_^ kikikikiki
![]() |
Outlet di Hypermall Bekasi |
Sebenarnya ngga aku lanjutkan bukan karena rugi sih, tapi karena hasilnya ngga sesuai dengan yang aku harapkan dan juga karena banyak faktor lain.
-repot punya kios di dalam mall, terutama repot kalo mau masukin barang, apalagi kalo pas bawa mobil sendirian. duh parkirnya di mana, pintu masuk mall ada di sebelah di mana, ditambah harus ngurus surat masuk lewat satpam. Lebih enak kalo sewa kios di pinggir jalan. tapi waktu itu, nggak nemu ruko yg bisa sewa bulanan. Belum PD kontrak tahunan.
-susah ngontrolnya karena aku juga masih jd pegawai kantoran.
-lokasi outlet yg aku sewa kurang strategis dan termasuk di lorong yg jarang dilewatin orang (maklum sewanya aja murce)
-ditambah lagi tiba-tiba supplierku buka outlet di daerah yg lumayan deket sama 'wilayah' jualanku. Sebenernya enak sih karena aku ambil barangnya lebih deket, tp beberapa buyer potensialku pada lari ke dia karena tau dari internet huhuhuhuhu.
Faktor terakhir ini lah yang sebenarnya sangat membuatku down. Sampai-sampai si supplierku ini kabarnya dibenci oleh buyer buyernya karena mengambil 'wilayah' kami daearah bekasi dan sekitarnya , terutama mereka yang hidupnya hanya bergantung pada hasil berjualan baju anak. Kalo aku ngga sampe benci sih, dan ngga bisa menyalahkan si suppy tsb , hak hak dia lah mau buka gudang di mana, dan hak resellerku juga mau ambil barang dagangan dari siapa toh dulu aku juga pindah dari suppy A ke suppy B lain yg lebih gede dan ketemu supply A di tempat suppy B.
Agak kecewa memang, tapi mau gimana lagi. Daripada bete, ya sudah mundur aja dan aku merasa ngga bisa bersaing dengan supplierku sendiri secara modal mereka milyaran , dan pengalaman bisnis juga jauh di atasku.
pelajaran ke tiga: dalam bisnis, tidak ada yg namanya zona nyaman. Nemu supplier lebih murah, punya reseller yang jadi 'naik tingkat' sejajar kita, sampai bersaing dengan supplier sendiri. Itu adalah hal biasa. Jalani lah dengan senang hati.
Setelah agak kecewa dengan si suppy itu, akhirnya pasrah ya sudah jalani terus saja tapi semampunya. Omset turun drastis berakibat pada demotivasi diri. Reseller loyal sudah jauh berkurang. Sebenarnya masih banyak reseller online yang masih potensial tapi aku yg ngga bisa handle betapa repotnya jualan baju anak secara online. Harus rajin foto, proses transaksi juga ribet karena bakal bnyk pertanyaan tentang bahan, lebar dada, permintaan warna dll , sedangkan produk yg aku jual selalu fast moving. R.E.P.O.T.Z
Sampai akhirnya seorang teman sesama pelaku OS mangajakku masuk ke dalam komunitas mak-mak jualan yg sering ngajak kulakan bareng. (grup kulbar di facebook). Komunitas ini awalnya hanya komunitas online, tapi seiring waktu sering diadakan kopdar(kopi darat) alias ketemuan dan membahas seputar dunia OS , sayang aku blm pernah sekalipun ikut kopdar padahal pengen. Dari grup ini aku jadi mengikuti kembali dunia OS yg sebelumnya agak aku tinggalkan karena lebih enjoy jadi suplier offline. Alhamdulillah, aku nyaman dengan komunitas ini. Banyak hal positif yang aku dapat. Motivasi bisnis jadi lebih terangkat dari sebelumnya dan ikut beberapa kulbar barang-barang yg aku suka. Hasilnya lumayan.
Jualan baju sudah aku tinggalkan , tetapi aku masih menjalin komunikasi baik dengan supplierku. Alhasil kalo aku belanja baju FiQi Ayna masih dikasi harga sama kayak ambil ratusan pcs xixixixixi.
April 2012 ada member grup yg ngajakin kulbar mukena karakter dan aku berminat, eh tapi ternyata PO (pre order)nya lumayan lama karena sang produsen kebanjiran order jelang bbrp bulan sebelum puasa. Karena sudah terbiasa insting cepat, akhirnya aku putuskan kenapa bukan aku sendiri yang mencoba menjadi produsen saja lalu nyebar racun di temen-temen kulbar untuk kulak ke aku (*hahahaha ketawa setan*) .
Tanpa ba bi bu , akhirnya hunting kain, hunting konveksi, bikin blog baru, nyebar iklan di internet dan upload dagangan dengan FiQi sebagai modelnya. fast thinking and fast doing.
Waaaaa jadi naik tingkat deh jadi produsen yg punya merk sendiri . Foto FiQi dengan memakai mukena produksiku juga beredar di OS OS nya reseller (*bangga*)
saat awal produksi dulu , aku menggunakan bahan yg kualitasnya kurang bagus untuk menekan modal supaya harga jual lebih murah dibanding produsen lain. Lama-lama mencoba yg lebih bagus dan lebih bagus lagi sampe akhirnya kualitas yg terakhir ini aku pertahankan meski harganya jadi tinggi tetapi malah lebih disukai oleh customer. hmmm ternyata dalam dunia usaha, kita jangan takut menaikkan harga jual selama kualitas kita terjaga ^_^ , karena jaman sekarang orang lebih suka mengeluarkan uang lebih untuk barang yang lebih memuaskan.
FiQi nya mimmy Ayu &Momo Wawan |
Pundi pundi mulai menggendut lagi dweeeehhh . Dan trus mantan supplierku malah minat beli mukena dariku untuk dipajang di showroomnya, juga dijual di stand pameran yg di sewa di MM bekasi.
alhamdu? lillaah ^_^
Sekarang blog gratisan mukena udah pindah ke MukenaSarungKarakter , di search engine google masih ada di halaman pertama pencarian dengan kata kunci 'mukena karakter' . Hampir setiap hari ada reseller baru dan reseller lama yang melakukan reorder. Dari yang tadinya cuma bikin mukena , sekarang juga bikin sarung instan karakter dengan Rikko dan Tsaqif yg jadi modelnya (22nya anak temen kantorku). Menjelang bulan puasa 2013 ini sudah mulai kewalahan melayani order meski promo yg dilakukan blm jor-joran alias blm maksimal. Kalo secara omset masih jauh di bawah omset jualan baju sih ya, tapi keuntungan yg masuk ke kantong malah lebih gede karena marginnya berkali lipat dari margin saat jadi reseller.
![]() |
Tsaqif nya Arif dan tante fadhillah arif |
![]() |
Rikko nya Rika dan Alex |
pelajaran ke empat: jaman sekarang, bukan yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat mengalahkan yang lambat
Sebenarnya masih banyak ide yang belum terealisasikan dalam bisnis mukena dan sarung ini. Pengennya nanti promonya begini-begini, pengennya nanti punya asisten pribadi yg digaji segini buat ngerjain ini itu dll , sampe pengen punya konveksi dan penjahit sendiri krn sekarang masih kerjasama dengan konveksi orang lain.
Dan yang pastiiiiiiiii : pengen keluar kerja ngasuh anak di rumah, jadi wanita kurir yg kerjanya antar jemput sekolah. Bisa nge-date dengan sesama mak emak pedagang online yg jauh lebih hebat dari aku, aktif di kegiatan sosial, lebih banyak waktu untuk aktivitas ibadah, punya hasil bisnis minimal 5x lipat dari gaji kantor. Kenapa minimal 5x lipat? ya karena menjadi wiraswasta itu effort dan resikonya juga 5x lipat daripada kerja kantoran. (*mak mak matre kah aku?*) hahahahaha matre halal boleh kan ya? . Pengen punya manajemen bisnis tertata sehingga bisa bebas jalan ke mana mana tapi bisnis juga jalan, bukan kayak sekarang yg masih bnyk aku handle sendiri. Melepas pekerjaan dari pekerjaan kantor yg sekarang itu masih berat alias masih belum iklas iklas banget takut begini-begini. Galau se galau galaunya deh . Sangat sangat kepengen bisa jadi Full Time Mommy , bukan Working Mommy dan bukan pula Working Mom at Home. Bismillah, mudah-mudahan segera terrealisasi.
wuih curcol galaunya keren booo.... ayok dong mimi Fiqi, aku ya diajarin biar sukses berbisnis online. lagi drop nih semangatnya :(
BalasHapusPelajaran keduanya bikin geregetan :D
BalasHapusSalam,
Puput