horeeee menulis lagi sambil mengingat momen demi momen dari perjalanan kami bertiga (Ayu, Rizka, Ilham) ke KL tahun 2018 lalu. Perjalanan kali ini awalnya tidak pernah terrencana dan terpikirkan sebelumnya, alias dadakan seminggu. Beda dengan perjalanan saya episode BANGKOK yang sudah menjadi wacana demi wacana sejak lama dan sudah ngumpulin duit yang dipool jadi 1, dan meski sama-sama disusun seminggu sebelumya, perjalanan ini benar-benar spontan seminggu sebelumnya.
Day 1
13.10 - 16.10 Air Asia
16.10 - 17.00 mendarat di KLIA2 , ke imigrasi, beli simcard, menuju Bus Stop
17.15 - 17.45 perjalanan Bandara ke KL Sentral
17.45 - 18.00 Jalan kaki dari KL Sentral ke Hotel (My Hotel @ KL Sentral)
18.15 - 18.45 Perjalanan dari hotel ke Batu Caves
18.45 - 19.45 di Batu Caves
20.00 - 20.30 Perjalanan Batu Caves ke Petailing Street
20.30 - 22.00 Makan Nasi Kandar, Jalan-jalan Petailing Street dan Sentral Market (Pasar Seni)
22.00 - 22.30 ke halte LRT dan naik LRT ke Chow Kit
22.30 - 23.30 makan cendol duren dan jalan-jalan di Chowkit
23.30 -.24.00 Balik ke Hotel
Biaya hari 1 di luar Tiket dan Hotel
- Simcard Digi 3 x 5RM
- Bus dari KLIA2 ke KL Sentral 3 x RM12
- Tax Hotel 2 kamar x 10 RM= RM 20
- Naik Grab ke Batu Caves RM25
- Batu caves : gratis
- Naik Grab ke Petailing Street : RM25
- Makan Nasi Kandar : RM 35
- Naik LRT ke Chaw Kit 3x 2,5 RM
- Jajal Cendol durian : RM20
- Naik Bis Chawkit ke Petaling 3x 1,5 RM
- Naik taxi dari Petailing ke hotel RM10
total hari 1 : 179 RM
Ceritanya:
Sehari sebelum berangkat, SMS dari Air Asia mengabarkan kalau jadwal kami diundur yang tadinya jam 10.10 pagi, bergeser ke jadwal selanjutnya yang jam 13.10 WIB , kesel juga sih tapi ya terpaksa mau gimana lagi, karena delay itu bukan milik Lion Air seorang. Setelah berkumpul di Bandara Soeta, Saya, Rizka dan Ilham makan siang dulu di Hokben dan langsung check in dan imigrasi. Dan karena ini penerbangan LCC, saya sudah wanti-wanti, jangan bawa koper gede-gede dan isinya jangan berat-berat karena batas barang yang bisa masuk kabin hanya 7kg dalam koper ukuran kabin. Semua pesawat Air Asia tujuan KL, turun dan terbang dari Bandara KLIA2 , kalau pesawat lain, di KLIA.
![]() |
selfie ketika pesawat landing, hahahahahaha. Maklum ya sama-sama pertama kali gitu loh |
![]() |
menginjak kaki pertama kali di KL |
Jam 16.30 waktu KL, pesawat mendarat, dan kami langsung menuju kios penjualan Simcard setelah pintu keluar. Ini adalah perjalanan kami pertama ke KL. Simcard harganya 5RM, kalau belinya di dalam, harganya lebih mahal. Setelah dipastikan Simcard berfungsi dengan baik, kami mencari-cari pool bus yang menuju KL sentral. sebelum naik bus, beli dulu tiketnya di loket seharga @12 RM. Perjalanan lancar. Ketika bus berhenti di pool terakhir, langsung nyalakan google map mencari My Hotel @ KL Sentral yang letaknya tidak begitu jauh. Setelah check in, kami masukkan koper dan langsung menuju rencana selanjutnya yaitu Batu Caves. Di awal rencana, harusnya kami ke Batu Caves naik Commuter line, yang mana stasiunnya dekat dengan hotel dan Stasiun Batu Caves juga dekat dengan lokasi tujuan, tapi karena Air Asia kami digeser 3 jam , terpaksa harus atur waktu supaya rencana tetap berjalan seperti semula. Jadinya kami pesan Grab car. Perjalanan ke Batu Caves sekitar 25 menit dengan tarif RM25.
![]() |
ini kamarnya, not bad lah ya untuk harga ngga sampe 200ribu per malam . Enggak dapat yang twin bed buat saya dan rizka. Tp ya nggapapa lah. |
Tiba di Batu Caves belum gelap, dan lampu-lampu cantiknya sudah mulai menyala. Ya untungnya saja sore begini ngga panas menyengat. Burung merpati juga masih ada tapi tidak sebanyak yang ada di fotonya orang-orang yang ke sana siang hari
![]() |
ini lah effort kami, mengganjal tripod dengan tas tas supaya bisa tegak berdiri |
Jam 19.30 karena sudah mulai agak malam, kami berencana kembali ke KL naik Commuter, tapi sayangnya ketika mau membeli tiket, petugasnya menginfokan kalau kereta selanjutnya baru ada sejam lagi. yaaccchhhh...gagal deh. Sebenarnya saya lebih suka kalau ke LN itu mencoba moda transportasi umumnya, entah itu bis atau kereta, suka aja gitu bebaur dengan warga lokal. Beda sensasi dengan naik taxi/sewa mobil.
Akhirnya kami naik Grab lagi, ke Petailing Street. Tarifnya 25RM juga. Jadi PP dari KL Sentral ke Batu Caves RM 50 , tapi kalau naik commuter tarifnya cuma 1 RM sekali jalan per orang.
Tiba di petailing Street, ada restoran nasi kandar. Makan malam dulu kitaaaa....makan bertiga habisnya RM35, termasuk ngga mahal kali ya untuk ukuran resto di tengah kota dan pinggir jalan besar gini. Di Petailing street ini kami hanya jalan-jalan sebentar, dan belanja tidak begitu banyak karena barangnya biasa saja, tidak ada yang unik banget. Petailing street ini kawasan pecinan yang isinya banyak penjual.
Di dekat Petailing Street ada Central Market dan pasar Seni. Harga barang-barang di Pasar Seni ini lebih mahal daripada di Petailing Street.
Jam 21.30 WIB, Ilham katanya penasaran pengen ke Pasar Loaknya KL yang katanya sering dengar dari teman-temannya ada barang murah (I-phone, sepatu branded dll), dan karena tadi siang gagal naik Commuter, akhirnya kami coba naik LRT dari stasiun Pasar Seni , transit di stasiun Masjid Jamek dan nyambung ke Chaw Kit.
![]() |
orang desa yang baru pertama naik LRT KL |
![]() |
di dalam LRT |
Dari Stasiun Chaw Kit, kami menyusuri jalanan mencari Pasar Loak yang dimaksud, ketika tanya ke orang lokal pun juga ngga ada yang ngerti, akhirnya jalan saja mengikuti Peta di Google map, dan sempat jajan Es Cendol Durian yang harganya 8RM semangkok. Pas sudah sampai di lokasi yang dimaksud, zonk donk!!! Ngga ada barang bekas branded bagus seperti ekspektasi awal wkwkwkwk. ya sudah nggapapa, yang penting penasarannya ilham ilang dan kami jadi bisa naik keretanya KL.
jam 23 lebih, kami menunggu bus kembali ke KL sentral , seharusnya ada Bus Go KL jurusan KL sentral tapi jam segitu busnya sudah habis jam operasinya. Lalu kami stop bus dan bilang ke kernetnya mau ke KL Sentral, si Kenek bilang kalau bus ini ngga ke KL Sentral, tapi kalau mau ke KL sentral, nanti diturunkan ke lokasi terdekat.
![]() |
Rizka sudah klenger kayak anak ilang, hampir jam 12 malam masih keluyuran di halte negara orang |
![]() |
horeeee akhirnya dapet bus juga |
Busnya menurunkan kami di Petailing street karena memang bukan trayeknya ke KL sentral, dan karena ngga tau mau naik apa lagi, akhirnya kami naik taxi, tapi sebelumnya, Rizka sama ilham beli Burger dulu karena kelaperaaaannnnn hahahahaha
![]() |
selagi menunggu burger, foto-foto dulu di jalan mumpung sepi, yang menara tinggi itu KL Tower |
Day 2
8.00 - 8.30 - Sarapan Nasi Lemak
8.30 9.45 Check Out dari My Hotel @KL Sentral dan Perjalanan ke Colmar Tropicale
9.00 -11.30 Di Colmar Tropicale
11.30 - 12.30 Japanese Garden
12.30 - 13.30 Perjalanan ke Genting Resort
13.30 -15.30 di Genting
15.30 -16.30 Perjalanan ke KL
16.30 -17.30 Belanja oleh-oleh di Hanifa
17.30- 17.45 Perjalanan dari Hanifa ke Apartemen Mercu Summer Suites
Pengeluaran Bertiga Hari ke 2
- Rental Mobil Inova 300RM
- Sarapan : 20RM
- Tiket Masuk Colmar Tropicale : 3 x 15 RM
- Tiket Kereta Gantung (awana Skyway) Genting Highland : 3 x 16 RM
- Jajan cemilan dan minum : 20 RM
- Makan di Genting Premium Outlet 50RM
- Makan malam : beli pop mie, telur, air minum dan bakso goreng 35 RM
- Service charge apartemen: 50RM
Pengeluaran hari ke 2 : 568
Cerita :
Seminggu sebelum keberangkatan, ketika tiket pesawat sudah fix saya pesan, saya hubungi Pak Ci' Shafee di WA +60126638925 . No contact ini saya dapat dari komunitas jalan-jalan yang kata orang-orang, Pak Ci ini orangnya ramah, dan ngga pelit ngasi bonus jalan-jalan ke destinasi lain, dan ngga minta tambahan uang overtime meski sampe larut malam. Tarif yang dikenakan adalah RM 300 dan ini rute yang ditawarkan ke saya waktu itu
Start jam 8 pagi di hotel KL => KLCC (petronas)=>Menara KL dan dataran Merdeka => My Din (tempat beli oleh-oleh snack) => Istana Negara (Dataran Merdeka) => Batu Caves => Colmar Tropicale=> Genting Highland => KL , finish jam 21.30.
itu tadi segitu tarifnya RM300 untuk 2-4 penumpang , tapi kalau 5-7 orang jadi RM350. Mobil Inova
Tapi saya sudah punya rencana lain dan itin saya tidak sebanyak itu. Yang utama hanya pengen ke Colmar, Genting, My Din , dan Petronas karena sorenya pengennya sudah check in di Apartement dan bisa ngobrol santai bertiga sama teman-teman mumpung nginep di apartemen yang ada ruang tamunya.
jam 8.00 saya dan Rizka jalan duluan ke Restoran ABC dekat hotel, makan nasi Lemak, Ilham nyusul karena bangun kesiangan. Restoran ABC ini letaknya hanya 100 meter dari hotel kami , hari pertama memang saya putuskan menginap di My Hotel @ KL Sentral yang tarif semalam nya 200ribu kurang dikit (booking di Traveloka) , dan semua wisatawan mancanegara, wajib membayar pajak hotel sebesar 10 RM per malam per kamar. Letak hotel ini cukup strategis dekat dengan pusat perbelanjaan, ada minimarket depan hotel dan banyak yang jual makanan. Seperti yang sudah banyak diketahui orang bahwa KL Sentral ini adalah pusatnya moda transportasi umum yaitu terminal bus, stasiun Commuter, MRT dan LRT. Jadi karena ketika tiba di KL kami akan naik bus, maka saya putuskan menginap di My Hotel @ KL Sentral. 150 meter dari hotel ini juga ada My Hotel (tanpa @ KL Sentral) hahahaha bikin keder bener. Kenapa sih ngga bikin nama lain saja biar ngga ada yang nyasar.
Jam 8.30 Pak Ci' sudah siap di depan hotel. Perjalanan dari KL ke Colmare lancar tidak ada macet. Btw, sebenarnya kalau mau menghemat ongkos, sebelum ke Colmar bisa mampir dulu ke Batu Caves karena sejalan, kemarin kami sudah ke Batu Caves dan saya pengennya sampai di Colmare pas belum siang. Pak Ci' menawarkan apa kah sebelum ke Colmar mau sarapan dulu dan foto-foto dulu di pusat kota KL (petronas, KLCC, Dataran Merdeka dll) , ada rekomendasi Nasi Kandar yang enak, yaitu Nasi Kandar Tanling yang kata Pak Ci' customernya Pak Ci' selalu puas kalau diantar makan ke sana. Dan diyakini lebih enak daripada Nasi Kandar Pelita yang terkenal itu. Karena sudah sarapan, dan pengen pagi nyampe Colmar, akhirnya perjalanan tetap berjalan seperti semula. Colmare ini buka dari pagi banget sampe larut malam.
Perjalanan dari KL ke Colmare sekitar 1,5 jam dan tanpa kemacetan. Masuk Colmare bayar 16 RM per orang (driver tidak ditarik tiket masuk). Pak Ci ngedrop kami di pitu gerbang Colmare
dan mulai lah sesi foto-foto ala ala perkampungan Eropa.
![]() |
tiba jam 9.30 dan masih sepiiiiiii |
Ini Versi aslinya : Strasbourg - Perancis
![]() |
eh yang ini mirip hahahah (maksa niyeee) |
Di dekat Colmare , ada Japanese Village juga yang cukup dikenal di kalangan wisatawan. Kami bertiga mencoba ke sana, naik shuttle yang disediakan (ini karena taxi nya Pak Ci' kabarnya tidak boleh masuk kawasan Japanese Village ). Jadwal shutle nya adalah setiap jam sekali, begitu juga kembali ke Colmare juga sejam sekali. Perjalanan sekitar 10 menit. Setelah sampai di parkiran Japanese Garden, Rizka langsung menciut nyalinya karena harus berjalan menanjak untuk sampai di Japanese Garden, kata rizka "ini gimana sih, kok ngga ada orang jualan cilok" wkwkwkwk sambil membandingkan kawasan wisata Baturaden/Kaliurang yang banyak pedagang keliling dan kios-kios...akhirnya Rizka menyerah di separuh tanjakan dan ditemani Ilham. Saya masih lanjut sendiri karena sudah kepalang tanggung. Letak gardennya memang nyempil. Dan di sana kita bisa menyewa Kimono seharga RM20 untuk 20 menit keliling. Karena saya sendirian, jadinya saya cepet-cepet langsung bergegas turun.
ini gambar-gambar Japanese Village Colmare di iklannya
![]() |
ini iklannya alias Ekspektasi |
![]() |
ini realitanya, wayoooo mau foto-foto kayak gimana kalo orangnya seabreg abreg ini |
![]() |
letak Japanese Village ada di pucuk bukit. Butuh perjuangan ke sana nya |
Note: Japanese Village nya tidak begitu istimewa, karena selain harus menunggu shuttle, setelah didrop, kita harus berjalan lagi naik ke atas untuk sampai ke spot yang dituju. Dan ternyata hanya gitu-gitu doank. Dan ketika saya sudah buru-buru turun, shuttle yang membawa kami kembali juga lama . Sangat buang waktu dan tenaga. Saya tidak begitu merekomendasikan lokasi ini kalau teman-teman merecnakan ke Colmar Tropicale , ya meski tiket masuk nya gratis sih (sudah termasuk tiket Colmare), mendingan ke Colmare nya saja, kecuali kalau memang sangat sangat penasaran atau punya waktu lebih.
Perjalanan berikutnya adalah menuju Genting Highland. Lamanya perjalanan adalah sekitar 45 menit dari Colmare. Pak Ci' menurunkan kami di drop point Skyway (cable car/kereta gantung). Dan lalu kami masuk ke dalam, beli cemilan dan langsung ke penjualan tiket di vending machine. Cara membeli tiket di vending machine cukup mudah, ada pilihan one way dan return, Kami pilih Return, trus ada juga pilihan jenis keretanya, mau yang lantainya transapran atau yang biasa, mau yang fast track atau yang normal. Kalau kita beli yang fast track (harganya dua kali lipat) , maka kita akan bebas dari antrian. Pembayaran juga dilakukan di mesin, nanti tiket dan uang kembaliannya akan keluar dari mesin. Setelah membeli tiket dan masuk antrian yang sudah mengular banget, kami ikut antri. Alhamdulillah meski antrian mengular, tp cepet karena keretanya banyak. Satu kereta bisa diisi 8 orang dewasa.
Naik cable car ini lumayan ngeri ya kalau lihat ke bawah yang isinya pepohonan serta lintasannya menanjak, dan ini tinggiiii banget, beda dengan kereta gantungnya TMII atau Ancol heheheh...
Ada 2 pemberhentian, yaitu Kuil Chin Shwee dan Pemberhentian terakhir yaitu mall Sky Avenue. Kalau berhenti di Kul Chin Shwee , kita bisa berkeliling kuil yang letaknya di tebing, dan kembali naik cable car untuk ke mall genting Sky Avenue. Trus di Genting ini ada Hotel Resort World, dan ada Theme Park yang sedang direnovasi.
![]() |
yang di bawah itu adalah theme Park yang sedang direnovasi |
Sky Avenue ini isinya outlet-outlet , casino dan foodcourt. Kami bertiga hanya mengelilingi sebentar buat ngilangin rasa penasaran saja, kemudian masuk kembali ke antrian Cable Car yang alhamdulillah antrian sama sekali tidak mengular.
Ketika sampai di stasiun bawah, kami mencari food court untuk makan siang. Letak Food Courtnya di bangunan yang ada tulisannya Genting Highland Premium Outlet (GPO), yaitu menyeberang lewat jembatan penghubung dari gedung stasiun Cable Car. Nah, Genting Premium Outlet ini adalah tempat belanja favoritnya orang-orang karena banyak diskon barang branded. Padahal di Sky Avenue juga banyak butik brand yang sama, tapi entah kenapa yang di GPO ini yang lebih terkenal (mungkin memang yang banyak diskonnya) , kami sempat mau masuk ke salah satu outlet tapi urung karena mau masuk aja pakai antri. ealaaahhhh...sesak di dalam. Akhirnya makan doank di foodcourtnya. Makan di foodcourt ini sistemnya pakai deposit kartu, beli 50 Ringgit buat makan bertiga dan tambah cemilan gorengan.
Jam 3.30 sore kami meluncur kembali ke KL bersama Pak Ci' untuk belanja snack snack Malaysia. Kami diantar ke Hannifa. Hannifa ini ada di pusat kota KL, adalah supermarket besar milik orang India. Di Malaysia ini selain Hannifa, orang Indonesia biasanya belanja di My Din.
Selesai Belanja jam 17.00 kami meluncur ke Apartemen Mercu Summer Suites yang jaraknya sekitar 15 menit. Tiba di sana langsung ketemu sama Jessie (owner room apartemen yang kami sewa), untuk membayar tax penginapan, bayar uang kebersihan, dan serah terima kunci.
yap, sejak awal rencana setelah booking tiket pesawat, hari ke 2nya nanti saat di KL memang saya putuskan pindah dari Hotel di KL Sentral ke Apartemen di dekat KLCC. Search dan Booking lewat Traveloka di harga 775ribu Rupiah. Ini adalah pengalaman saya pertama kali booking apartemen. Jadi, setelah pembayaran via traveloka berhasil, saya mendapat notif pemesanan dan terdapat beberapa informasi bahwa bookingan ini dikenakan biaya kebersihan (2 hari sekali) sebesar 50 RM dan dibayar ke pemilik kamar, kemudian kita juga akan menerima informasi nomer HP ownernya. Tapi sebelum saya menghubungi, owner sudah menghubungi saya melalui WA menyampaikan info terkait nanti kalau mau janjian, hubungi owner dulu 15 menit sebelumnya, dll.
Di perjalanan dari Hanifa ke apartemen, saya menghubungi Jessie (owner) dan dia bersiap untuk ketemu di salah satu restoran yang letaknya di lobi apartemen. Setelah saling mengenalkan diri, saya membayar tax 10RM, uang kebersihan 50 RM dan deposit 200RM yang besok bisa diambil lagi saat check out. Saya sempat tanyakan ke Jessie apakah suatu saaat kalau saya ke sini lagi, bisa langsung booking ke Jessie tanpa lewat traveloka? dijawab bisa, malah enak enggak kena biaya kebersihan yang 50RM tadi. wah boleh juga ya. Btw, ini nomer WA jessie yang sebelumnya, saya sudah ijin saya share : +60178779963
Letak apartemen Mercu Summersuites ini cukup strategis, berada di tengah kota KL dan LRT paling dekat dalah LRT Bukit Nanas. Fasilitasnya juga komplit. Ada 2 minimart di lobi. Isi kamarnya juga komplit. Mulai dari ruang keluarga, dapur, 1 kamar tidur besar yang ada 2 bednya, 1 kamar tidur ukuran standar, 2 kamar mandi, dan balkon. Oiya di sini tidak disediakan sikat dan pasta gigi.
Sampai malam, kami bertiga cuma ngobrol dan ketawa-ketawa di apartemen doank, makan pun beli di minimarket lantai dasar. Besok paginya sudah janjian sama Pak Cik untuk muter-muter lagi dan antar ke Bandara.
Catatan Khusus: buat kalian jika pergi rombongan yang waktunya terbatas, jika mau ke Genting dan Colmar, saran saya sebaiknya sewa mobil saja, jadi bisa sekalian ke mana-mana, enggak capek dan enggak pusing. Sebenarnya ada juga shuttle bus dari KL ke Colmar , atau KL ke Genting dengan Bus Go Genting, tapi jadwalnya terbatas dan kalau mengandalkan keberuntungan apalagi kalau dadakan . Selain itu, Grab juga banyak di KL tapi tidak saya rekomendasikan jika kalian sewa grab ke Colmar, karena itu adalah area sepi. Mungkin bisa saja berangkatnya naik Grab, tapi pulangnya ngga dijamin dapat Grab lagi karena jarang driver grab yang mangkal di colmare.
Hari 3:
6.30-.7.30 : sarapan dan siap-siap check out
7.30 - 8.45 : dianter pak cik ke Petronas, KL City Galery, Dataran Merdeka
8.45 - 9.15 : Perjalanan ke Berryl's Kilang
9.15 - 9.45 : Belanja coklat di Berryl's
9.45 - 9.30 : perjalanan ke Stadium Bukit Jalil
9.30-10.15 : Di Stadion Buki Jalil
10.00-10.30 : Peralanan ke Putra Jaya
10.30 - 11.45 : Di Putra Jaya
11.45 - 12.00 : perjalanan ke Bandara KLIA2. Bye Bye Pak Ci yang baik
Pengeluaran hari ke 3
***dan setiap kali saya berhasil membuat perjalanan mandiri dengan sukses begini, rasanya langsung pengen pindah profesi jadi owner travel wisata dan umroh. Amiin. heheheheh....
![]() |
![]() |
Genting Highland Premium Outlet. Food courtnya ada di gedung yang itu |
Jam 3.30 sore kami meluncur kembali ke KL bersama Pak Ci' untuk belanja snack snack Malaysia. Kami diantar ke Hannifa. Hannifa ini ada di pusat kota KL, adalah supermarket besar milik orang India. Di Malaysia ini selain Hannifa, orang Indonesia biasanya belanja di My Din.
Selesai Belanja jam 17.00 kami meluncur ke Apartemen Mercu Summer Suites yang jaraknya sekitar 15 menit. Tiba di sana langsung ketemu sama Jessie (owner room apartemen yang kami sewa), untuk membayar tax penginapan, bayar uang kebersihan, dan serah terima kunci.
yap, sejak awal rencana setelah booking tiket pesawat, hari ke 2nya nanti saat di KL memang saya putuskan pindah dari Hotel di KL Sentral ke Apartemen di dekat KLCC. Search dan Booking lewat Traveloka di harga 775ribu Rupiah. Ini adalah pengalaman saya pertama kali booking apartemen. Jadi, setelah pembayaran via traveloka berhasil, saya mendapat notif pemesanan dan terdapat beberapa informasi bahwa bookingan ini dikenakan biaya kebersihan (2 hari sekali) sebesar 50 RM dan dibayar ke pemilik kamar, kemudian kita juga akan menerima informasi nomer HP ownernya. Tapi sebelum saya menghubungi, owner sudah menghubungi saya melalui WA menyampaikan info terkait nanti kalau mau janjian, hubungi owner dulu 15 menit sebelumnya, dll.
Di perjalanan dari Hanifa ke apartemen, saya menghubungi Jessie (owner) dan dia bersiap untuk ketemu di salah satu restoran yang letaknya di lobi apartemen. Setelah saling mengenalkan diri, saya membayar tax 10RM, uang kebersihan 50 RM dan deposit 200RM yang besok bisa diambil lagi saat check out. Saya sempat tanyakan ke Jessie apakah suatu saaat kalau saya ke sini lagi, bisa langsung booking ke Jessie tanpa lewat traveloka? dijawab bisa, malah enak enggak kena biaya kebersihan yang 50RM tadi. wah boleh juga ya. Btw, ini nomer WA jessie yang sebelumnya, saya sudah ijin saya share : +60178779963
Letak apartemen Mercu Summersuites ini cukup strategis, berada di tengah kota KL dan LRT paling dekat dalah LRT Bukit Nanas. Fasilitasnya juga komplit. Ada 2 minimart di lobi. Isi kamarnya juga komplit. Mulai dari ruang keluarga, dapur, 1 kamar tidur besar yang ada 2 bednya, 1 kamar tidur ukuran standar, 2 kamar mandi, dan balkon. Oiya di sini tidak disediakan sikat dan pasta gigi.
![]() |
piring, gelas, sendok, teh, kopi instan, dan air minum. Semua ada . |
![]() |
handuk, selimut dan setrikaan juga disediakan. |
Catatan Khusus: buat kalian jika pergi rombongan yang waktunya terbatas, jika mau ke Genting dan Colmar, saran saya sebaiknya sewa mobil saja, jadi bisa sekalian ke mana-mana, enggak capek dan enggak pusing. Sebenarnya ada juga shuttle bus dari KL ke Colmar , atau KL ke Genting dengan Bus Go Genting, tapi jadwalnya terbatas dan kalau mengandalkan keberuntungan apalagi kalau dadakan . Selain itu, Grab juga banyak di KL tapi tidak saya rekomendasikan jika kalian sewa grab ke Colmar, karena itu adalah area sepi. Mungkin bisa saja berangkatnya naik Grab, tapi pulangnya ngga dijamin dapat Grab lagi karena jarang driver grab yang mangkal di colmare.
Hari 3:
6.30-.7.30 : sarapan dan siap-siap check out
7.30 - 8.45 : dianter pak cik ke Petronas, KL City Galery, Dataran Merdeka
8.45 - 9.15 : Perjalanan ke Berryl's Kilang
9.15 - 9.45 : Belanja coklat di Berryl's
9.45 - 9.30 : perjalanan ke Stadium Bukit Jalil
9.30-10.15 : Di Stadion Buki Jalil
10.00-10.30 : Peralanan ke Putra Jaya
10.30 - 11.45 : Di Putra Jaya
11.45 - 12.00 : perjalanan ke Bandara KLIA2. Bye Bye Pak Ci yang baik
Pengeluaran hari ke 3
- Sarapan 35 RM
- sewa mobil 100RM , tambah tips RM20
- Makan siang di pesawat 3x 35.000
Total hari 3 : 155 RM + Rp 105.000
Ceritanya :
Pagi jam 6 , di KL masih gelap karena Subuhnya jam 5.45 WIB. Setelah bangun, saya keluar kamar membeli sarapan di mnimart lantai dasar buat kami bertiga. Saya beli 3 paket nasi+lauk, beli sate sosis, bakso ikan, dan minuman. Pas saya sudah sampai kamar, Rizka dan Ilham belum pada bangun. Makanan-makanan itu saya panasin sendiri dan saya sarapan duluan dan minum kopi. Baru deh 2 teman saya itu baru keluarr kamar masin-masing. Duh, saya sudah persis mak emak yang bawa anak-anak liburan hahahahahah...
Setelah semua beres, rapi dan packingan selesai, saya menghubungi Jessie untuk checkout. Jam 7.30 saya sudah janjian di lobi, Flint (suaminya Jessie) mengembalikan uang deposit saya dan saya kembalikan kunci kamar. Dan pak Cik seperti biasa, dia selalu ontime sudah siap di lobi apartemen.
Btw, acara hari ini sebenarnya di luar skenario awal. Seharusnya pagi sampai siang ini kami bersantai dan jalan-jalan di sekitar apartemen mengingat lokasinya dekat dengan Petronas twin Tower, Kuala Lumpur City Galery, dataran Merdeka, mencoba naik Bus Go KL dan lalu menuju Airport menggunakan kereta.
Saat perjalanan seharian kemarin, Pak Cik menawarkan menjemput kami di apartemen dan sebelum mengantar ke badnara, mau ngajak kami Berryl's kilang cokelat dan lalu ke Putra Jaya. Berryl's ini adalah merk coklat terkenal di Malaysia, dan banyak dijual di supermarket-supermarket (termasuk di Indonesia), nah Pak Cik mau bawa kami ke pusatnya di Kilang/Pabriknya Berryl's. Wah boleh juga.
Jam 7.30 kami janjian di lobi, dan Pak Cik langsung antar kami ke KLCC (dulu dikenalnya sebagai Petronas TwinTower) yang tak lain adalah landmark paling terkenal di KL dan ini malah kami kunjungi di hari terakhir saat mau kembali ke Jakarta. Dari KLCC, Pak Cik antar kami ke KL City Galery. Pak cik ngedrop kami di tulisan I love KL dan menginfokan spot-spot mana yang biasa dipakai foto dan minta kami menghubungi kelmbali kalau sudah siap dijemput.
![]() |
mulai pasang tripod |
![]() |
ini hasilnya |
![]() |
Pak Cik minta difotoin dan dipromosiin ke teman-temanku |
![]() |
seperti melayang, padahal ini duduk |
![]() |
ini istana Raja Malaysia, di KL |
Perjalanan selanjutnya adalah ke Stadion Bukit Jalil. Jadi ceritanya, saat hari pertama di perjalanan naik Bus dari KLIA2 ke KL , saya melihat dari kejauhan Stadion Bukit Jalil. Dan lalu ketika Pak Ci' menawarkan antar ke bandara pas pulang, saya minta bisa apa enggak kalau sekalian ke Bukit Jalil, kata Pak Ci' bisa saja asalkan kami bisa atur waktu supaya nggak mepet banget. Masuk ke kawawasn ini gratis ya. Sebagai kaum penggila bola, Ilham seneng banget pas bisa ke sini, sampai penasaran pengen masuk ke stadionnya dan foto di tribun penonton hhahahaha, tapi sayangnya dilarang sama petugasnya, udah ngerayu-ngerayu bakal sebentar saja tapi petugas tetap ngga bolehin. yacchhhh....
Dari Bukit Jalil, kami ke Berryl's. Teman-teman, dari KL ke Berryl's kilang ini tidak bisa ditempuh dengan kendaraan umum ya karena letaknya di tengah kawasan industri. Jadi, di pabrik Berryls ini ada tokonya juga yang menjual semua produk keluaran Berryls termasuk produk reject nya. Btw, tidak semua produk berryls ini bisa kita temui di supermarket di KL. Yang umum sih biasanya coklat bulet-bultenya, tapi kalau di pabriknya ini komplit mulai dari coklat aneka ragam, dan cookies-cookiesnya, yang lebih menyenagkan adalah semua produk ada testernya lho. Dan juga, semua produk didiskon 5%. Dan lagi, produk rejectnya juga bisa dibeli. Reject nya biasanya karena bentuk doank, seperti peyot, patah dll. Murah pula cuma 8RM.
Selesai belanja, langsung ke Putra Jaya. Putra Jaya adalah ibu kota Malaysia di mana kantor Pemerintahan termasuk perdana Menteri berpusat di sini. Sedangkan Kuala Lumpur adalah Pusat perekonomian dan tempat tinggal Raja serta keluarganya.
![]() |
ini masjid Putra Jaya |
![]() |
ini kantor Perdana Menteri. Halooo Datok Mahatir , apakabar? |
![]() |
dari kejauhan saya kenal dengan Jembatan ini, ini adalah jembatan yang ada di cerita drama Korea on the way to the Airport |
begitu melihat jembatan saya kenal sama jembatan itu, yak, itu adalah jembatan yang ada di drama on the way to the Airport yang dibintangi oleh Kim Ha Neul. Drama tersebut memang mengambil sebagian setting Malaysia. Pak Cik pun dengan senang hati mengantar ke sana, kami dibolehkan turun sebentar untuk ambil foto sebelum melanjutkan perjalanan ke Bandara.
![]() |
namanya adalah Jembatan Seri Wawasan, dan kalau malam sepertinya bakal cantik dengan lampu-lampu. |
Dari Putra Jaya ke KLIA2 dekat banget, ngga sampe 30 menit perjalanan. Sebenarnya kalau masih ada waktu luang, bisa mampir ke Sirkuit Sepang (just take photo hehehhe), atau kalau masih punya sangu, bisa mampir ke Mitsui Premium Outlet yang katanya banyak diskon seperti di Genting Premium Outlet dan ini letaknya hanya 500 meter dari KLIA2.
Tiba di KLIA2 jam 12lebih, pesawat kami jam 14.10. Sebelum masuk, kami atur-atur lagi barang bawaaan supaya koper yang masuk ke kabin, beratnya tidak sampai 7kg mengingat tadi sudah ketambahan belanjaan cokelat di Berryls. Btw, pagi sebelum check out dari apartemen, saya sudah lakukan trik mengehemat bagasi yang saya siapkan dari rumah. Pada saat pembelian tiket, saya sudah langsung memasukkan pembelian bagasi untuk rute pulang saja, tetapi hanya beli 1 . yok'i kalau pakai pesawat Low Cost gini memang harus pinter-pinter ngatur supaya biaya tidak malah bengkak gara-gara bagasi, yang mana membeli bagasi di counter check in itu jauuuuhhh lebih mahal daripada beli sebelumnya dan barang yang dibawa handcarry ke dalam kabin pesawat itu sebatas 7kg. Bagasi bisa dibeli saat reservasi, atau juga bisa dibeli setelah kita punya kode booking, caranya dalah masuk ke aplikasi Air Asia dan tambahkan pembelian bagasi. Kami pergi bertiga dan cukup bagasinya 1 saja. Di mana barang yang akan masuk bagasi adalah baju-baju kotor milik masing-masing dari kami yang sudah dimasukkan ke plastik masing-masing dan dijadikan satu ke plastik besar. Lalu supaya aman, diwrapping sendiri pakai palstik wrap yang saya beli di toko bahan kue samping kantor. 1 gulung sudah cukup lah. hahahahah......horeeee hemat dan aman. Hemat karena harga tasnya juga murah (50ribu) dan bisa dilipat, trus wrapping nyajuga murah trus aman dari kemungkinan pencurian serta aman dari hal-hal yang tdk diinginkan (misal: dimasukin 'titipan' narkoba atau senjatan tajam yang nanti diambil sama pemiliknya pas kita sampai di bandara tujuan), ini bukan parno sih tapi memang banyak kejadian serupa.
Setelah berhasil melewat antrian check in yang panjaaaanngggg, akhirnya kami masuk ke ruang boarding. Sebelum masuk ruang boarding, bawaan kita ditimbang lho. Duh, koper saya dan juga ilham masing-masing 9kg trus disuruh petugasnya ngurus bagasi di counter check in huaaaaa mau mewek rasanya padahal bagasi yang tadi udah kadung masuk dan masih ada sisa kuota berat banyak banget. Akhirnya saya keluarkan sebagian oleh-oleh yang ada di koper dan masukkan ke ransel, begitu juga ilham, Jaket yang ada di koper ilham saya suruh pakai. Dan lalu antri lagi, ditimbang lagi, masih 8kg tapi dibolehin masuk. Alhamdulillah. Ransel tidak ikut ditimbang (asalkan ranselnya bukan ransel gede ya). Pelajaran untuk next trip: bawa timbangan gantung digital.
![]() |
ini yang saya maksud plastik belanja ukuran besar yang buat masuk ke bagasi,, saya comot gambar di google |
![]() |
cling wrap/plastik wrap, biasanya di indomaret juga ada |
menunggu di boarding room, tidak lama kemudian pesawat kami sudah siap. Kami makan siang di pesawat yang sebelumnya sudah saya pesan lewat web air asia. 1 paket nasi lemak/padang beserta air mineral gelas harganya 35ribu, kalau belinya di pesawat 15RM (50ribu Rupiah). Hehhehe lumayan hemat 3x15ribu yak. wakakakka....
Perjalanan Lancar dan kami tiba di Bandara Soeta jam 15.30 WIB. Perjalanan ke rumah juga lancar. Alhamdulillah
Total Pengeluaran 3D2N di Kuala Lumpur
Makan, transport, wisata, tax hotel :
Hari 1 + 2 + 3 : RM 179 + RM 568 + RM155 + Rp 105.000
= RM 902 + Rp 105.000 kurs 3.520 Rupiah
= Rp 3.1.75.000
Hotel : My Hotel @ KL Sentral 2kamar x Rp 197.000
Apartemen Mercu Summer Suites 778.000
= Rp 1.172.000
Pesawat : 3xRp 1.700.000 + 1 bagasi 200.000 = Rp 5.300.000
Total
Akomodasi, hotel , pesawat : Rp 9.647.000
per orang: Rp 3.215.000
Total tersebut belum termasuk belanja oleh-oleh saja. Dan ini agak kurang beruntung di harga pesawat karena mepet dan juga peak season, padahal kalau hari biasa tanpa promo, Air Asia Kuala Lumpur - Jakarta PP cuma Rp 800.000 saja lebih murah dari jakarta semarang PP. Uang bisa dicari. Tapi kesempatan, jarang ditemui.
Terimakasih Ilham dan Rizka untuk keseruan dan kerja sama yang baik dan kalian nurut sama aku semua. Kapan-kapan ngecap paspor bareng lagi yak. Hahaha
***dan setiap kali saya berhasil membuat perjalanan mandiri dengan sukses begini, rasanya langsung pengen pindah profesi jadi owner travel wisata dan umroh. Amiin. heheheheh....
25 Maret 2019
-Ayu-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar